Halo.
Gue lagi mikir. Tentang semuanya. Hidup. Cinta. Sahabat. Semuanya mixed up di otak gue. It's like a tornado of problems in my head. But it got me thinking.. Alasan dari segala hal. Gue percaya hal itu terjadi karena Dia punya rencana lain atau ada alasan tersendiri. Gue jg percaya bahwa di setiap rencanaNya itulah yg terbaik buat kita. Sayangnya menerapkan hal itu susah..
Arsya. Kenapa sekarang? Kenapa dia? Kenapa gitu? Yang bisa gue pikirin tuh itu. Gue juga masih susah buat percaya apalagi let go. Arsya pergi itu seperti efek domino. Satu jatuh semuanya runtuh. Chaos everywhere. Di satu sisi ini memecah belah di lain sisi kesolidan terlihat. Yang jelas ini mengiris hati dan menguras air mata. It just seem so surreal. Depan gue kosong satu dan Adre duduk sendirian. Gue kangen lo sya. Kangen banget. XC kangen ketawa lo sya, senyuman lo, XC kangen lo! You left way too soon buddy. Setelah pemakaman lo XC kumpul ngelingker melukkin Miss Iin dan kami nangis sya. Bareng - bareng. XC masih ngebayangin lo masuk pintu kelas atau ngetweet lo gak meninggal. Please let this be a cruel joke. 8 berkabung sya. Kami kehilangan senyum malaikat lo. Koridor yg biasanya rame skrg hanyut dalam kesedihan. Tears everywhere. Upacara yg biasanya gue gangguin orang2 ketawa2 digangguin siwi trs nyanyinya semangat sm racil farah dkk gue nangis sya dan gak nyanyi sama sekali. Siwi nangis sya. Tania nangis. Racil Farah nangis. Adre Kemal Dio Dipta Dweng juga sya. Kami kangeeen banget sm lo sya. Gak perlu gue sebutin satu satu kan yang nangis siapa aja.. Karena gak bakal cukup tempatnya. Gue bbmin lo terus sya dari hari Sabtu malem, kenapa lo gak baca? Bales dong sya.. Gue butuh lo bgt. Lo janji sm gue sya....... Gue juga janji sama lo dan akan gue buktiin! Gue bahkan blm pernah ke rumah lo sya sebelom ini. Dan lo blm pernah ke rumah gue dan gak akan pernah bisa. Kayak foto XC. XC gak pernah foto lengkap sya dan gak akan pernah bisa lagi. Di papan absen di deket papan tulis jumlah murid tetep 36 murid dan daftar yg gak hadir Dipta tulis Arsya Pratama dan dia ceklis dibagian I atau Izin. Nanti bakal kita kasih spidol permanen sya karna lo XC forever and always
Gue lagi berusaha untuk percaya dan let go. Gue akan terus doain Arsya. Gue harus get a life! Gue harus move on. Dan masih ada yg lain. Gue harus semangatin yang lain. Semoga lo tenang ya sya di alam sana. Maaf kami cengeng dan susah buat ngelepas lo. Karna lo impossible to forget.
XC harus kuat! Sekuat Arsya!
:)
Semangat,
Medha
Tuesday, February 15, 2011
One and Only. Forever and Always.
ARSYA PRATAMA
January 13th 1997 - February 12th 2011.
04 XC 8 SHS Year 2013
I lost a friend.
A brother.
A shoulder to cry on.
A sweet boyish smile.
A gentle little dude.
A smart-ass boy.
A supporter.
A good listener.
A part of me.
You are worth a million tears.
A billion dreams.
A gazillion laughs.
An infinity of happiness.
Thanks for all the laughter.
The smiles.
The cries.
The tap on my back.
The messages.
The support.
The sweetness.
The jokes.
The spirit of life that you brought to me.
I will miss your smile.
Your laugh.
Your scream.
Your jokes.
Your sweet endearing eyes.
You.
You better rest in peace until we meet again amigo!
Love and Hugs,
Medha
January 13th 1997 - February 12th 2011.
04 XC 8 SHS Year 2013
I lost a friend.
A brother.
A shoulder to cry on.
A sweet boyish smile.
A gentle little dude.
A smart-ass boy.
A supporter.
A good listener.
A part of me.
You are worth a million tears.
A billion dreams.
A gazillion laughs.
An infinity of happiness.
Thanks for all the laughter.
The smiles.
The cries.
The tap on my back.
The messages.
The support.
The sweetness.
The jokes.
The spirit of life that you brought to me.
I will miss your smile.
Your laugh.
Your scream.
Your jokes.
Your sweet endearing eyes.
You.
You better rest in peace until we meet again amigo!
Love and Hugs,
Medha
Produced By
M
at
9:34 AM
Label:
Arsya,
High School,
Meaningful Junks,
My Grammatical Errors,
Special Occasions
0
Requests
Subscribe to:
Posts (Atom)